1. Majas ironi
Adalah majas sindiran yang mengungkapkan makna dengan sindiran – sindiran halus, yang adalah kata- kata yang bertentagan dengan makna sesungguhnya.
Contoh:
a. Aduh, kau ini pintar sekali membikin kue ini, kue bantat serta asin
b. Kami datang terlalu cepat. Semua tiket perjalanan ke Lampung telah habis terjual.
c. Bicaranya sopan sekali. Apa dirinya tidak disekolahkan???
d. Wah,,, aku terharu loh dengan suratmu ini. Sungguh aku tidak menyangka kau bakal menulis surat seindah ini. Saya sekali tulisannya tidak terbaca.
e. Emm, jarak lima meter saja wangimu telah tercium. Telah berapa hari kau tidak mandi???
2. Majas sarkasme
Adalah majas sindiran yang mengungkapkan kata- kata dengan cara langsung serta kasar.
Contoh:
a. Dasar pemalas!!! Bagaimana nasibmu bakal berubah, kalau kau hanya bermain game saja. Berangkat serta jangan kembali sebelum kau berhasil.
b. Setidaknya apabila kau tidak dapat membikin Ibumu tersanjung, maka jangan kau buat ia berkecewa. Dasar otak udang.
c. Dapat – dapatnya kau ini meminta uang untuk membeli sepatu baru lagi. Minggu lalu kau baru saja membeli sepatu Nike terakhir. Kini kau mau beli lagi??? Apa kau ini buta ya, keluarga kami sedang susah sekarang.
d. Kau ini dapatnya hanya meminta uang semakin. Kau tidak tahu alangkah susahnya mencari uang??? Berhematlah, gunakan uang dengan sebaik-baiknya. Jangan boros, gunakan otakmu.
e. Ah, kau ini badan saja yang besar tapi mental setipis kertas. Kau baru gagal sekali serta kau langsung menyerah. Kau tidak dapat diandalkan.
Majas sindiran yng memakai kata- kata sindiran yang keras, kasar untuk mengungkapkan maksud. Faktor tersebut berfungsi untuk menekankan, mencemooh alias mengecam maksud / gagasan.
Contoh:
a. Kalian ini tidak punya otak ya??? Berani sekali kau meperbuat faktor keji itu tanpa berpikir panjang
b. Kau mau membunuh kami semua dengan perbuatan tololmu itu???
c. Semua orang disini membencimu sebab perilaku kotormu kepada rakyat
d. Halah, barang KW saja bangga dipamerkan ke semua orang
e. Bisa- bisanya kau bangga memamerkan harta hasil korupsi???
4. Majas satire
Adalah majas sindiran yang memakai ungkapan-ungkapan semacam pada majas srkasme, ironi, untuk menguatkan makna, terkadang berfungsi untuk mengejek alias menertawakan sesuatu.
Contoh:
a. Kau ini telah mati rasa ya?? Sayur payau begini kau bilang tidak lebih garam
b. Ya ampun!!! Masa mindahin barang sekecil ini kau wajib teriak-teriak meminta tolong. Ah kau ini, besar badan saja.
c. Matamu buta ya??? Barang sebesar ini kau tidak bisa menontonnya. Ah yang benar saja, mungkin kau wajib memakai kacamata alias kaca pembesar
d. Apa kau tidak mempunyai baju yang lain? Tiap kali kami berangkat kau mengenakan kostum yang sama
e. Kau ini tidak punya perasaan ya. Tega sekali kau membiarkan orang tuamu bekerja keras sedangkan kau sendiri berfoya-foya menghabiskan uang mereka.
5. Majas innuendo
Adalah kelompok majas sindiran yanng mengungkapkan maksud dengan mengecilkan fakta dari yang sesungguhnya.
Contoh:
a. Please deh, jangan lebay!!! Itu Cuma seekor kecoa semacam menonton dementor saja kau ini
b. Aku tidak heran ia berubah total sekarang. Ia berubah menjadi cantik itukan sebab meperbuat operasi plastik
c. Jangan galau, wanita tetap tidak sedikit di luaran sana yang mau menerimamu. Kau wajib cepat move on, dunia tidak bakal berhenti berputar walau kau nasib tanpanya
d. Hih kau ini, baru terserang flu saja telah semacam bakal mati
e. Aku sangat heran denganmu, kau telah dicampakkan pria tidak tau terimakasih itu, tapi kau tetap saja menginginkannya. Apa kau telah mati rasa?